Konten.co.id – Warga Kecamatan Pasirwangi, Kabupaten Garut, Jawa Barat menyambut gembira sosialisasi protokol lesehatan dengan kegiatan pemutaran film Indonesia.
Warga menilai kegiatan seperti ini lebih mengena ketimbang acara resmi sosialisasi.
“Kita sudah jenuh dengan acara seremonial penyuluhan. Warga butuh hiburan yang aman,” kata warga setempat, Acep Dadang di lokasi pemutaran film di Kecamatan Pasirwangi, Jumat (11/9/2020).
Acep mengaku pemutaran film Indonesia sudah jarang dilakukan. Jadi kegiatan ini sangat menghibur saat warga selama beberapa waktu dibatasi kegiatan di luar rumah.
Diakuinya, ia sangat tertarik dengan jalan cerita film yang mengisahkan percintaan segitiga antara Si Doel (Rano Karno), dengan Zaenab (Maudi Kusnaedi), dan Sarah (Cornelia Agatha). Apalagi film tersebut diakuinya telah mengingatkannya ke masa-masa indah saat dirinya masih remaja.
Dikatakan Acep, selain filmnya yang sangat menarik untuk ditonton, kegiatan sosialisasi terkait pencegahan Covid-19 yang disisipkan dalam kegiatan tersebut juga cukup penting untuk diikuti. Dan yang tak kalah sayang untuk dilewatkan yakni pembagian doorprize dengan banyak hadiah menarik yang disiapkan panitia.
Anggota Komisi X DPR RI, Ferdiansyah, mengatakan pihaknya selama ini memang konsisten dengan kegiatan pemutaran film nasional dengan sistem layar tancap yang sebelumnya sempat nyaris terlupakan oleh masyarakat. Adapun tujuannya selain untuk mengedukasi masyarakat agar cinta terhadap film Indonesia, ada oesan penting lain yang ingin disampaikan yakni menyosialisasikan pentingnya menerapkan protokol kesehatan sebagai upaya pencegahan Covid-19.
“Kegiatan pemutaran film nasional seperti ini telah cukup sering kami gelar dengan harapan masyarakat Indonesia bisa lebih mencintai produk negerinya sendiri. Namun tadi kita juga terlebih dahulu memberikan sosialisasi terkait penerapan protokol kesehatan untuk pencegahan Covid-19,” kata politisi Partai Golkar ini.
Menurut Ferdiansyah, sosialisasi mengenai protokol kesehatan ini sangat penting untuk terus digalakan mengingat sat ini sebagian masyarakat tampaknya masih belum tergugah kesadarannya. Sosialisasi ini pun bukan semat-mata menjadi kewajiban pemerintah akan tetapi seluruh lapisan masyarakat, tanpa terkecuali. (*)
