Komika Ernest Prakasa mengaku senang saat Gus Dur menjabat sebagai presiden.
Senang Diundang Haul Gus Dur, Ernest Prakasa Bangga Orasi di Masjid
Konten.co.id – Komika sekaligus Sutradara Ernest Prakasa turut hadir dalam rangkaian Haul mantan presiden Abdurahman Wahid atau Gus Dur dalam acara Rembug Budaya Sabtu, (28/12/2019).
Saking bahagianya, sutradara film Imperfect ini mengatakan kalau ia mengatakan kalau bisa berorasi di masjid.
“Terimakasih @AlissaWahid, kapan lagi saya orasi di masjid #HaulGusDur,”
Hal ini pun mendapat respon netizen. Banyak netizen yang salah fokus dengan posisi Ernest berdiri dibawah tulisan Asmaul Husna As Syahiid yang berarti maha menyaksikan.
“Hebat ko pas orasi langsung di bawah Asma’ul Husna الشهيد Yg Maha Menyaksikan.” Cuit @Semut_Ireng
Hal senada dicuitkan @fidiavif, “Di atas Koh Ernest ada lafaz asmaul husna As Syahiid yang artinya maha menyaksikan, berarti tinggal bersaksi aja ini sih, yok bisa yok ikutin asyhadu…” cuit
Sementara netizen lain meminta Ernest mengganti kata orasi dengan kata lain. “Maaf..jangn bilang ORASI, kalau boleh pake kata yg lain sj, didalam masjid siapapun tidak dibolehkan melakukan aktivitas lain kecuali ibadah. Itu tempat ibadah bukan tempat orasi..” cuit @ririn63795590
Diketahui, saat acara tersebut Ernest mengisahkan bagaimana perjuangan menjadi Tionghoa ketika ia kecil.
Waktu itu, Tionghoa memang dianggap minoritas dan Konghuchu belum dimasukkan sebagai salah satu agama resmi yang diakui negara. Tentu saja, untuk beribadah begitu susah.
Hingga, Gus Dur memberikan kebaikan membuka jalan untuk agama Kong Hu Cu bisa beribadah dan Tionghoa merayakan imlek.
“Ketika saya masih SD, tiap kali keluarga kami merayakan Imlek, papa harus bikin surat izin sakit ke kantor agar keluarga kami bisa berkunjung ke rumah saudara,” tuturnya.
“Gus Dur memberi hak merayakan imlek buat kami. Gus Dur meninggalkan sejenis perasaan indah,” tambahnya.
Ernest merasa Gus Dur adalah pemimpin terbaik yang pernah ia lihat memimpin negeri ini. “Semestinya begitulah pemimpin. Saya tidak mau mengingat retorika saja. Pemimpin yang baik memberikan perasaan aman, terlindungi dan hangat itu,” tambah Ernest. (*)
Penulis : Ade Indra
Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *