Hari Ini 19 November, Columbus Menemukan Pulau Puerto Riko
Konten.co.id – Hari ini dalam sejarah 526 tahun yang lalu, 19 November 1493 menjadi hari bersejarah bagi umat manusia. Christopher Columbus untuk kedua kalinya berlayar ke Dunia Baru. Ia berlabuh di sebuah pulau yang dihuni sekira 50.000 orang suku Indian Taino atau Arawak.
Dalam jurnalnya Columbus mencatat bahwa penduduk asli tersebut adalah orang-orang yang bisa dipercaya dan lembut sifatnya, yang bisa dengan mudah diperbudak dan dijajah demi keuntungan Spanyol.
Saat Columbus dan rombongannya mendarat, warga lokal antusias menyambut dengan suka cita, tetapi di sinilah bencana dimulai.
Para pemimpin suku Taino membuat kesalahan besar, dengan rela menunjukkan sungai yang kaya akan bongkahan kecil emas. Ia dengan tak segan memberi tawaran kepada Colombus untuk mengambil seberapapun yang dia butuhkan, berapapun jumlahnya.
Dari situlah, konon cikal bakal atau alasan Spanyol menjadikan pulau itu sebagai negeri jajahannya demi mendapatkan sumber alam yang berharga.
Para pendatang menamakan tempat tersebut “San Juan Bautista”, yang berasal dari St John the Baptist atau Santo Yohanes Pembaptis. Sedangkan kota di mana Colombus tiba dinamai Puerto Rico, karena potensi sumber daya alam melimpah yang dimilikinya.
Emas kemudian untuk pertama kalinya ditemukan di wilayah Isabella, disanalah Columbus mendirikan pemukiman, namun kondisi alamnya sangat buruk.
Kemudian Columbus menjelajahi pedalam untuk mencari emas dan mendirikan benteng. Selanjutnya ia meninggalkan Isabella dan kembali mengarungi laut lepas dengan 3 kapal, ia berupaya menemukan daratan China yang menurut keyakinannya berdekatan dengan Puerti Rico.
Malangnya, perkiraannya salah. Ia justru mendarat di wilayah yang kini dinamakan Kuba, lalu Jamaika.
Dikutip dari US History :
“Selama 1494, Columbus menghabiskan banyak waktu untuk menjelajahi pulau-pulau lain, terutama Jamaika dan Kuba selatan. Dia tidak mencoba untuk mengelilingi Kuba, namun yakin bahwa itu adalah bagian dari China.”
Penulis : Sidqi Al Ghifari